REMAJA DI MAKAN ERA GLOBALISASI
(Tinjauan Pemuda dan Sosialisasi)
Semakin berkembangnya jaman dan teknologi manusia di tuntut
untuk menggaulinya, terutama untuk pemuda penerus bangsa, harapan dan cita-cita
bangsa. Banyak yang mengaku pemuda/remaja namun dilihat dari perilaku maupun
gaya besosialisasinya belum layak dikatakan pemuda/remaja, dikarnakan para
remaja banyak yang salah tanggap dalam mengikuti era gelobalisasi, contohnya
seperti pengunaan sosialmediadan internet yang
isinya mencakup sangat luas yang berbau negativ maupun positif sehingga
memberikan bebagai macam dampak. Seharusnya dengan adanya internetbisa
dijadikan ladang sumber untuk belajar para remaja dan bisa dijadikan sebagai
alat asah kemampuan yang mereka miliki dibidang teknologi dan komunikasi.
Citra
anak muda yang haus akan jati diri hampir terbentuk dengan sendirinya dengan
dari bebagai aspek. semakin banyak pengetahuan yang mereka dapatkan dari
perkembangan era globalisasi ini semakin mudah mereka menemukan dan membentuk
karakteristik diri. contoh, gaya remaja dalam bersosialisasi dengan lingkungan
sekitar, kebanyakan remaja di zaman ini sulit dalam bersosialisasi di
lingkungan nya sendiri dikarnakan dunia luar yang sangat berperan ikut serta
membantu dalam pembentukan pola fikir sehingga banyak timbul
permasalahan-permasalahan anak remaja yang bersangkutan dengan nilai-nilai
norma kehidupan dalam bersikap tentunya sudah menjadi hukum duniawi. ‘remaja’
yang masih perlu pembimbing dan arahan, maka dari itu peranan orang
tua/keluarga sangat penting namun pendidikan disini juga sangat di perlukan untuk
mengatur dan mengarahkan pertumbuhan pola pikir remaja.
Remaja dalam peroses pertumbuhan dan
perkembangan diri banyak mengalami permasalahan yang cukup serius untuk di
tangani, bukan hanya dalam segi pembentukan karakteristik diri namun dalam segi
prilaku yang tidak mencerminka para remaja, yaitu seperti tindakan
kriminalitas, narkoba, dan masih banyak lagi. Banyak dan beragam cara untuk
mengatasi permasalahan remaja. seperti, memberi bimbingan yang cukup, memberi
pengalaman hidup dari orang tua nya itu sendiri, memberi pendidikan
yang layak dan memberi pelatihan bagi remaja yang putus sekolah. Setelah
menanggapi permasalahan remaja yang ada, di harapkan pemuda dan remaja bisa
menjadi penopang dan penerus bangsa yang lebih baik dan tidak menjadi makanan dan
sasaran empuk bagi ere globalisasi ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar