Minggu, 18 Oktober 2015

REMAJA DI MAKAN ERA GLOBALISASI
(Tinjauan Pemuda dan Sosialisasi)

Semakin berkembangnya jaman dan teknologi manusia di tuntut untuk menggaulinya, terutama untuk pemuda penerus bangsa, harapan dan cita-cita bangsa. Banyak yang mengaku pemuda/remaja namun dilihat dari perilaku maupun gaya besosialisasinya belum layak dikatakan pemuda/remaja, dikarnakan para remaja banyak yang salah tanggap dalam mengikuti era gelobalisasi, contohnya seperti pengunaan sosialmediadan internet yang isinya mencakup sangat luas yang berbau negativ maupun positif sehingga memberikan bebagai macam dampak. Seharusnya dengan adanya internetbisa dijadikan ladang sumber untuk belajar para remaja dan bisa dijadikan sebagai alat asah kemampuan yang mereka miliki dibidang teknologi dan komunikasi.
          Citra anak muda yang haus akan jati diri hampir terbentuk dengan sendirinya dengan dari bebagai aspek. semakin banyak pengetahuan yang mereka dapatkan dari perkembangan era globalisasi ini semakin mudah mereka menemukan dan membentuk karakteristik diri. contoh, gaya remaja dalam bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, kebanyakan remaja di zaman ini sulit dalam bersosialisasi di lingkungan nya sendiri dikarnakan dunia luar yang sangat berperan ikut serta membantu dalam pembentukan pola fikir sehingga banyak timbul permasalahan-permasalahan anak remaja yang bersangkutan dengan nilai-nilai norma kehidupan dalam bersikap tentunya sudah menjadi hukum duniawi. ‘remaja’ yang masih perlu pembimbing dan arahan, maka dari itu peranan orang tua/keluarga sangat penting namun pendidikan disini juga sangat di perlukan untuk mengatur dan mengarahkan pertumbuhan pola pikir remaja.
Remaja dalam peroses pertumbuhan dan perkembangan diri banyak mengalami permasalahan yang cukup serius untuk di tangani, bukan hanya dalam segi pembentukan karakteristik diri namun dalam segi prilaku yang tidak mencerminka para remaja, yaitu seperti tindakan kriminalitas, narkoba, dan masih banyak lagi. Banyak dan beragam cara untuk mengatasi permasalahan remaja. seperti, memberi bimbingan yang cukup, memberi pengalaman hidup  dari orang tua nya itu sendiri, memberi pendidikan yang layak dan memberi pelatihan bagi remaja yang putus sekolah. Setelah menanggapi permasalahan remaja yang ada, di harapkan pemuda dan remaja bisa menjadi penopang dan penerus bangsa yang lebih baik dan tidak menjadi makanan dan sasaran empuk bagi ere globalisasi ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar