KEMISKINAN DAN KETERTINGGALAN
Banyak
sekali permasalahan sosial yang terjadi dalam masyarakat Indonesia, yang
kemudian dari waktu ke waktu menjadi suatu permasalahan yang kompleks dan
seakan-akan sulit untuk dibenahi. Saat ini saya ingin membahas salah satu
permasalahan sosial yang sudah lama menjadi suatu permasalahan yang
berlarut-larut dan bahkan semakin parah, yaitu tentang “Pengangguran dan
Keterkaitannya Dengan Kemiskinan”.
Dua permasalahan sosial ini saling berkaitan, Pengangguran sendiri dapat
diartikan sebagai seseorang yang tidak mempunyai pekerjaaan. permasalahan yang
timbul ke permukaan berkaitan dengan pesatnya pertumbuhan penduduk adalah
ketidakseimbangan antara pertumbuhan lapangan pekerjaan dengan semakin
bertambahnya tenaga kerja setiap tahunnya. Hal ini akan menimbulkan kelebihan
penawaran tenaga kerja dibandingkan dengan permintaannya. Sehingga fenomena ini
memunculkan adanya pengangguran. Pengangguran, di satu sisi menunjukkan
adanya selisih antara permintaan (demand for labor) dan penawaran tenaga kerja
(supply of labor) dalam suatu perekonomian. Diluar itu terdapat juga sebab-sebab
non ekonomis seperti pranata, sikap dan pola tingkah laku yang berhubungan
dengan pengamanan hak kerja, serta keinginan si penganggur untuk menerima jenis
pekerjaan yang lebih cocok dengan kualifikasi, aspirasi atau selera mereka.
(Munir, 1985)
Permasalahan tentang pengangguran merupakan permasalahan
yang sepertinya sudah mendarah daging bagi masyarakat Indonesia , mengapa saya
katakan demikian ? karena masalah pengangguran sendiri dari hari ke hari
semakin meningkat , menurut saya hal tersebut di mulai dari masa krisis global
yang melanda Indonesia , yang menyebabkan banyak perusahaan gulung tikar dan
mem PHK kan sejumlah karyawannya.
Permasalahan pengangguran juga merupakan permasalahan yang
cukup serius bagi banyak negara di dunia, bahkan hampir semua negara mengalami
permasalahan tentang pengangguran. Menjadi seorang pengangguran sendiri dapat
mengakibatkan banyak hal negatif bagi seseorang, baik dalam dirinya
sendiri maupun di dalam kelompok sosialnya.
Permasalahan kemiskinan sendiri merupakan
permasalan global. Semua negara di dunia pasti mengalami permasalahan tentang
kemiskinan. Entah permasalahan ini cukup penting atau tidak di negara tersebut,
tergantung pada presentasi tingkat kemiskinan di negara tersebut. Sedangkan
kemiskinan sendiri dapat didefinisikan sebagai, kurangnya makanan dan tempat
tinggal minimal yang diperlukan untuk mempertahankan hidup. Lebih khusus,
kondisi ini dikenal sebagai kemiskinan absolut. Sedangkan bila dilihat dari
pengertian kemiskinan relatif yaitu mereka yang tidak mempunyai apa-apa yang
dibutuhkan oleh kebanyakan orang untuk hidup layak karena mereka berpenghasilan
kurang dari separuh pendapatan rata-rata bangsa di negara atau daerah tersebut.
Kemiskinan juga dapat diartikan sebagai keadaan dimana terjadi ketidakmampuan
untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung,
pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat
pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan
pekerjaan. Permasalahan kemiskinan merupakan permasalahan yang rumit dan tidak
ada masalah yang sederhana untuk solusi masalah kemiskinan. Kemiskinan banyak
dihubungkan dengan:
· penyebab individual, atau patologis, yang melihat kemiskinan
sebagai akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin;
· penyebab keluarga, yang
menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga;
· penyebab sub-budaya (subcultural),
yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau
dijalankan dalam lingkungan sekitar;
· penyebab
agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk
perang, pemerintah, dan ekonomi;
· penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan
merupakan hasil dari struktur sosial.
Tingkat stres dalam keluarga juga telah terbukti berkorelasi
dengan keadaan ekonomi. Hal ini menunjukkan bahwa kehilangan pekerjaan
dan kemiskinan berikutnya berhubungan dengan kekerasan dalam keluarga, termasuk
anak dan penyalahgunaan wewenang orang tua. Keluarga miskin mengalami
stres jauh lebih banyak dari keluarga kelas menengah. Selain ketidakpastian
keuangan, keluarga ini lebih mungkin terkena serangkaian peristiwa negatif dan
"nasib buruk," termasuk sakit, depresi, penggusuran, kehilangan
pekerjaan, korban kejahatan, dan kematian keluarga. Orangtua yang mengalami
masa ekonomi sulit dapat menjadi terlalu rugi dan tidak menentu, mengeluarkan
tuntutan didukung oleh penghinaan, ancaman, dan hukuman fisik.
Tanggapan utama terhadap kemiskinan adalah:
· Bantuan kemiskinan, atau membantu
secara langsung kepada orang miskin. Ini telah menjadi bagian pendekatan dari
masyarakat Eropa sejak zaman pertengahan.
· Bantuan terhadap keadaan individu.
Banyak macam kebijakan yang dijalankan untuk mengubah situasi orang miskin
berdasarkan perorangan, termasuk hukuman, pendidikan, kerja sosial, pencarian
kerja, dan lain-lain.
· Persiapan bagi yang lemah. Daripada
memberikan bantuan secara langsung kepada orang miskin, banyak negara sejahtera
menyediakan bantuan untuk orang yang dikategorikan sebagai orang yang lebih
mungkin miskin, seperti orang tua atau orang dengan ketidakmampuan, atau
keadaan yang membuat orang miskin, seperti kebutuhan akan perawatan kesehatan.
Tingginya tingkat pengangguran yang terjadi di suatu
daerah/negara juga secara otomatis tingkat kemiskinan di suatu daerah atau
negara tersebut pun akan tinggi pula. Karena pengangguran merupakan
permasalahan sosial yang menyebabkan seseorang akan mengalami ketidak mampuan untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya yang diakibatkan dari tingkat perekonomian nya yang
rendah. Dan hal tersebut mendorong terjadinya tingkat kemiskinan yang
meningkat, selain itu juga menyebabkan permasalahan sosial lainnya , seperti
tingkat kriminalitas yang tinggi, kemampuan sumber daya manusia yang tidak
tidak baik akibat kebutuhan gizi masyarakat yang tidak terpenuhi sebagi dampak
pengangguran yang menyebabkan masyarakat menjadi miskin, lalu tingkat daya beli
masyarakat pun akan melemah dalam memenuhi kebutuhan hidup minimumnya, hal ini
juga mengakibatkan kurang nya kemampuan masyarakat dalam membayar pajak artinya
pendapatan negara pun berkurang yang menyebabkan proses pembangunan menjadi
terhambat dan tidak berkembang, kemudian hal tersebut menyebabkan banyak nya
perusahaan/industri-industri yang kekurangan investor dalam berproduksi, karena
tidak ada investor yang mau menanmkan sahamnya di negara/daerah yang tidak
memungkinkan mereka untuk mendapatkan laba. Hal ini akan menyebabkan suatu
daerah/negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar