(tinjauan ilmu pengetahuan teknologi dan kemiskinan)
Ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) adalah dua hal yang sudah tidak bisa terlepas
dari kehidupan manusia pada masa sekarang ini. Dalam kehidupan yang begitu
bergantung dengan IPTEK. Iptek
berkembang seiring dengan kemajuan pemikiran manusia terhadap alam ini.
Perkembangan IPTEK ini sangatlah
berpengaruh terhadap peradaban manusia, baik itu peradabannya menjadi
sangat maju ataupun sebaliknya bertambah jauh tertinggal dari peradaban yang
lainnya. Untuk itulah jika diamati dengan seksama maka terdapat hubungan yang
sangat kuat antara IPTEK dengan kemiskinan yang ada pada sebuah peradaban manusia.
Kemiskinan sering menjadi topik yang
dibahas dan diperdebatkan dalam berbagai forum baik nasional maupun
internasional, walaupun kemiskinan itusendiri telah muncul ratusan tahun yang
lalu. Kemiskinan merupakan suatu keadaan yang sering dihubungkan dengan
kebutuhan, kesulitan dan kekurangandalam berbagai keadaan hidup. Perkembangan
kondisi kemiskinan di suatu negara secara ekonomis merupakan salah satu
indikator untuk melihat perkembangan tingkat kesejahteraan masyarakat. Oleh
karenanya, dengan semakin menurunnya tingkat kemiskinan yang ada maka dapat
disimpulkan meningkatnya kesejahteraan masyarakat di suatu negara.
Dalam mewujudkan tujuan
negara, pemerintah secara terus menerus telah melakukan program pembangunan
nasional. Dua sasaran utama yang selalu mendapat perhatian dalam program
pembangunan nasional adalah pengentasan kemiskinan dan penurunan angka
pengangguran. Pada masa pemerintahan ordebaru, upaya pemerintah untuk
menurunkan kemiskinan dan pengangguran dapat dikatakan cukup berhasil, namun
setelah terjadinya krisis moneter pada tahun 1996 angka kemiskinan dan pengangguran meningkat kembali sehingga hasil
kinerja terhadap dua sasaran pembangunan tersebut, hasilnya belum
menggembirakan.
lmu pengetahuan dikalangan ilmuan ada keseragaman pendapat, bahwa ilmu itu
tersusun dari pengetahuan secara teratur, yang diperoleh dengan pangkal tumpuan
(objek) tertentu dengan sistematis, metode, rasional/logis, empiris, umum, dan
akumulatif. pengertian pengetahuan sebagai istilah filsafat tidaklah sederhana
karena bermacam - macam pandangan dan teori (epistimologi), diantaranya
pandangan aristoteles, bahwa pengetahan merupakan pengetahuan yang dapat di
inderai dan dapat merangsang budi. menurut descartes ilmu pengetahuan merupakan
serba budi. oleh bacon dan david home diartikan sebagai pengalaman indera dan
batin. Menurut immanuel kant pengetahuan merupakan persatuan budi dan
pengalaman. dari berbagai macam pandangan tentang pengetahuan di peroleh
sumbe-sumber pengetahuan berupa ide, kenyatan, kegiatan akal-budi, pengalaman,
sentesis budi atau meragukan karena tak adanya sarana untuk mencapai
pengetahuan yang pasti.
Pembentukan
ilmu akan berhadapan dengan objek yang
merupakan bahan dalam penelitian, meliputi objek material sebagai bahan yang
menjadi tujuan penelitian bulat dan utuh, serta objek formal, yaitu sudut
pandangan yang mengarah kepada persoalan
yang menjadi pusat perhatian. Langkah-langkah
dalam memperoleh ilmu dan objek ilmu meliputi rangkaian kegiatan dan tindakan. Dimulai dengan
pengamatan, yaitu suatu kegiatan yang di arahkan kepada fakta yang mendukung apa yang dipikirkan untuk
sistemasi, kemudian menggolong-golongkan dan membuktikan dengan cara
berpikir analisis, sintesin, induktif dan deduktif. Yang terakhir ialah
pengujian kesimpulan dengan menghadapkan fakta-fakta sebagai upaya mencari
berbagai hal yang merupakan pengingkaran.
Untuk
mencapai suatu pengetahuan yang ilmiah dan objektif di perlukan sikap yang
bersifat ilmiah. Bukan membahas tujuan ilmu, melainkan mendukung dalam mencapai
tujuan dalam ilmu itu sendiri, sehingga benar-benar objektif, terlepas dari
prasangka pribadi yang bersifat subjektif. Sikap yang bersifat ilmiah itu
meliputi empat hal.
Dalam hal ini ekonomi perlu menyajikan
analisis yang relevan dalam kehidupan
sehari-hari dengan bermacam-macam kadar asumsinya, sebab, apabila bertentangan
dengan nilai-nilai atau etika yang hidup
dalam masyarakat dan model-model yang di bangunnya
tidak relevan, akan memberi kesan sebagai suatu ilmu yang mengajarkan keserakahan, maka sebagai
penggantinya dapat disodorkan apa yang
disubut ekonomikaetik.
Dalam kepustakaan teknologi terdapat aneka ragam pendapat yang
menyatakan bahwa teknologi adalah transformasi (perubahan bentuk) dari alam,
teknologi adalah realitas/kenyataan yang diperoleh dari dunia ide, teknologi
dalam makna subjektif adalah keseluruhan peralatan dan prosedur yang
disempurnakan, sampai pernyataan bahwa teknologi adalah segala hal, dan segala
hal adalah teknologi.
Teknologi
dianggap sebagai penerapan ilmu pengetahuan, dalam pengertian bahwa penerapan
itu menuju pada perbuatan atau perwujudan sesuatu. Kecenderungan ini pun
mempunyai suatu akibat dimana kalau teknologi dianggap sebagai penerapan ilmu
pengetahuan, dalam perwujudan tersebut maka dengan sendirinya setiap jenis
teknologi/sebagian ilmu pengetahuan dapat ada tanpa berpasangan dengan ilmu
pengetahuan dan pengetahuan tentang teknologi perlu disertai oleh pengetahuan
akan ilmu pengetahuan yang menjadi pasangannya.
Demikianlah
teknologi adalah segenap keterampilan manusia menggunakan sumber-sumber daya
alam untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya dalam kehidupan. Secara
lebih umum dapatlah bahwa teknologi merupakan suatu sistem penggunaan berbagai
sarana yang tersedia untuk mencapai tujuan-tujuan praktis yang ditentukan.
KEMISKINA
Kemiskinan
adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar
seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan.
Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar,
ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan
masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan
komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif,
dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan.
Dalam kehidupan masyarakat biasanya selalu terdapat
pebedaan status antara orang satu dengan yang lainnya. Ada yang mempunyai
status sosial yang tinggi dan ada pula yang mempunyai status yang paling rendah
dalam kehidupan masyarakatnya, sehingga kalau dilihat dari bentuknya
seakan-akan status manusia dalam masyarakat itu berlapis-lapis dari atas ke
bawah. Menurut konsep status sosial, bahwa di dalam sekelompok masyarakat
tertentu pasti didalamnya itu terdapat beberapa orang didalamnya itu yang lebih
dihormati dari pada yang lainnya. Status
ekonomi, biasanya juga ada beberapa orang yang memilki faktor ekonomi yang
lebih tinggi dari pada yang lainnya, begitu seterusnya bagi status-status lain
yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat