Rabu, 30 Desember 2015

iptek dan kemiskinan



(tinjauan ilmu pengetahuan teknologi dan kemiskinan)

Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) adalah dua hal yang sudah tidak bisa terlepas dari kehidupan manusia pada masa sekarang ini. Dalam kehidupan yang begitu bergantung dengan IPTEK.  Iptek berkembang seiring dengan kemajuan pemikiran manusia terhadap alam ini. Perkembangan IPTEK ini sangatlah  berpengaruh terhadap peradaban manusia, baik itu peradabannya menjadi sangat maju ataupun sebaliknya bertambah jauh tertinggal dari peradaban yang lainnya. Untuk itulah jika diamati dengan seksama maka terdapat hubungan yang sangat kuat antara IPTEK dengan kemiskinan yang ada pada sebuah peradaban manusia.
Kemiskinan sering menjadi topik yang dibahas dan diperdebatkan dalam berbagai  forum baik nasional maupun internasional, walaupun kemiskinan itusendiri telah muncul ratusan tahun yang lalu. Kemiskinan merupakan suatu keadaan yang sering dihubungkan dengan kebutuhan, kesulitan dan kekurangandalam berbagai keadaan hidup. Perkembangan kondisi kemiskinan di suatu negara secara ekonomis merupakan salah satu indikator untuk melihat perkembangan tingkat kesejahteraan masyarakat. Oleh karenanya, dengan semakin menurunnya tingkat kemiskinan yang ada maka dapat disimpulkan meningkatnya kesejahteraan masyarakat di suatu negara.
 Dalam mewujudkan tujuan negara, pemerintah secara terus menerus telah melakukan program pembangunan nasional. Dua sasaran utama yang selalu mendapat perhatian dalam program pembangunan nasional adalah pengentasan kemiskinan dan penurunan angka pengangguran. Pada masa pemerintahan ordebaru, upaya pemerintah untuk menurunkan kemiskinan dan pengangguran dapat dikatakan cukup berhasil, namun setelah terjadinya krisis moneter pada tahun 1996 angka kemiskinan dan pengangguran meningkat kembali sehingga hasil kinerja terhadap dua sasaran pembangunan tersebut, hasilnya belum menggembirakan.
lmu pengetahuan dikalangan ilmuan ada keseragaman pendapat, bahwa ilmu itu tersusun dari pengetahuan secara teratur, yang diperoleh dengan pangkal tumpuan (objek) tertentu dengan sistematis, metode, rasional/logis, empiris, umum, dan akumulatif. pengertian pengetahuan sebagai istilah filsafat tidaklah sederhana karena bermacam - macam pandangan dan teori (epistimologi), diantaranya pandangan aristoteles, bahwa pengetahan merupakan pengetahuan yang dapat di inderai dan dapat merangsang budi. menurut descartes ilmu pengetahuan merupakan serba budi. oleh bacon dan david home diartikan sebagai pengalaman indera dan batin. Menurut immanuel kant pengetahuan merupakan persatuan budi dan pengalaman. dari berbagai macam pandangan tentang pengetahuan di peroleh sumbe-sumber pengetahuan berupa ide, kenyatan, kegiatan akal-budi, pengalaman, sentesis budi atau meragukan karena tak adanya sarana untuk mencapai pengetahuan yang pasti.
Pembentukan ilmu akan berhadapan dengan objek  yang merupakan bahan dalam penelitian, meliputi objek material sebagai bahan yang menjadi tujuan penelitian bulat dan utuh, serta objek formal, yaitu sudut pandangan  yang mengarah kepada persoalan yang menjadi pusat perhatian. Langkah-langkah  dalam memperoleh ilmu dan objek ilmu meliputi rangkaian  kegiatan dan tindakan. Dimulai dengan pengamatan, yaitu suatu kegiatan yang di arahkan kepada fakta  yang mendukung apa yang dipikirkan untuk sistemasi, kemudian menggolong-golongkan dan membuktikan dengan  cara  berpikir analisis, sintesin, induktif dan deduktif. Yang terakhir ialah pengujian kesimpulan dengan menghadapkan fakta-fakta sebagai upaya mencari berbagai hal yang merupakan pengingkaran.
Untuk mencapai suatu pengetahuan yang ilmiah dan objektif di perlukan sikap yang bersifat ilmiah. Bukan membahas tujuan ilmu, melainkan mendukung dalam mencapai tujuan dalam ilmu itu sendiri, sehingga benar-benar objektif, terlepas dari prasangka pribadi yang bersifat subjektif. Sikap yang bersifat ilmiah itu meliputi empat hal.
Dalam hal ini ekonomi perlu menyajikan  analisis yang relevan dalam kehidupan  sehari-hari  dengan bermacam-macam  kadar asumsinya, sebab, apabila bertentangan dengan nilai-nilai atau etika  yang hidup dalam masyarakat  dan model-model yang  di bangunnya  tidak relevan, akan memberi kesan sebagai  suatu ilmu yang  mengajarkan keserakahan, maka sebagai penggantinya  dapat disodorkan apa yang disubut ekonomikaetik.
Dalam kepustakaan teknologi terdapat aneka ragam pendapat yang menyatakan bahwa teknologi adalah transformasi (perubahan bentuk) dari alam, teknologi adalah realitas/kenyataan yang diperoleh dari dunia ide, teknologi dalam makna subjektif adalah keseluruhan peralatan dan prosedur yang disempurnakan, sampai pernyataan bahwa teknologi adalah segala hal, dan segala hal adalah teknologi.
Teknologi dianggap sebagai penerapan ilmu pengetahuan, dalam pengertian bahwa penerapan itu menuju pada perbuatan atau perwujudan sesuatu. Kecenderungan ini pun mempunyai suatu akibat dimana kalau teknologi dianggap sebagai penerapan ilmu pengetahuan, dalam perwujudan tersebut maka dengan sendirinya setiap jenis teknologi/sebagian ilmu pengetahuan dapat ada tanpa berpasangan dengan ilmu pengetahuan dan pengetahuan tentang teknologi perlu disertai oleh pengetahuan akan ilmu pengetahuan yang menjadi pasangannya.
Demikianlah teknologi adalah segenap keterampilan manusia menggunakan sumber-sumber daya alam untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya dalam kehidupan. Secara lebih umum dapatlah bahwa teknologi merupakan suatu sistem penggunaan berbagai sarana yang tersedia untuk mencapai tujuan-tujuan praktis yang ditentukan.


KEMISKINA
            Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan.
Dalam kehidupan masyarakat biasanya selalu terdapat pebedaan status antara orang satu dengan yang lainnya. Ada yang mempunyai status sosial yang tinggi dan ada pula yang mempunyai status yang paling rendah dalam kehidupan masyarakatnya, sehingga kalau dilihat dari bentuknya seakan-akan status manusia dalam masyarakat itu berlapis-lapis dari atas ke bawah. Menurut konsep status sosial, bahwa di dalam sekelompok masyarakat tertentu pasti didalamnya itu terdapat beberapa orang didalamnya itu yang lebih dihormati dari pada yang lainnya. Status  ekonomi, biasanya juga ada beberapa orang yang memilki faktor ekonomi yang lebih tinggi dari pada yang lainnya, begitu seterusnya bagi status-status lain yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar