Senin, 28 Desember 2015

permasalahan terhadap sosialisasi masyarakat



(tinjauan pertentangan sosial dan integrasi masyarakat)
Setiap tingkah laku individu satu dengan individu yang lain pasti memiliki perbedaan. Individu tingkah laku karena ada dorongan untuk memenuhi kepentingan. Tapi apabila gagal dalam memenuhi kepentingannya akan banyak menimbulkan masalah baik bagi dirinya sendiri maupun bagi lingkungannya. Dan suatu hal yang saling berkaitan, apabila seorang individu mempunyai prasangka dan akan cenderung membuat sikap untuk membeda-bedakan. Maka akan terjadi sikap bahwa kebudayaan dirinya lebih baik daripada kebudayaan orang lain, sehingga timbullah konflik yaitu berusaha untuk memnuhi tujuannya  dengan jalan menentang pihak lawan yang ddisertai dengan ancaman untuk kekerasan.
            Di dalam kelompok masyarakat indonesi, konflik dapat disebabkan karena faktor harga diri dan kebanggaan kelompok terusik, adanya perbedaan pendirian atau sikap, perbedaan kebudayaan, benturan kepentingan (politik). Adat kebiasan dan tradisi yang hidup di dalam masyarakat merupakan tali pengikat kesatuan prilaku di dalam masyarakat. Suatu kelompok yang ada dalam keadaan konflik yang berlangsung lama biasanya mengalami disintegrasi. Dan untuk mnyelesaikan semua itu melalui intergrasi masyarakat. Intregrasi dapat berlangsung cepat atau lambat karena dipengaruhi oleh faktor homogenitas kelompok, besar kecilnya kelompok, mobilitas geografis, dan efektifitas komunikasi.
            Hidup bermasyarakat yaitu sebuah hubungan antar individu-individu maupun antar kelompok dan golongan yang terjadi dalam proses kehidupan. Hidup bermasyarakat juga berarti kehidupan dinamis, dimana setiap anggota masyarakat saling berintraksi. Hubungan antar individu ini pun diikat oleh ikatan yang berupa norma serta nilai-nilai yang telah dibuat bersama anggota. Norma dan nilai-nilai inilah yang menjadi alat pengadil agar para anggota tidak terlapas dari jalur yang telah disepakati itu. Sakit adalah salah satu anggota masyarakat akan dirasakan oleh anggota masyarakat lain nya. Dari hubungan seperti itu lah lahir keharmonisan hidup bermasyarakat.
pptngs.jpg
            Pada kenyataan nya tidak semua masyarakat membentuk sebuah harmonisasi. Pada kondisi-kondisi tertentu hubungan antara masyarakat diwarnai berbagai kesamaan. Namun sering juga di dapati perbedaan-perbedaan, bahkan pertentangan dalam masyarakat. Hal seperti itulah yang menimbulkan perpecahaan dalam masyarakat. Salah satu contohnya adlah pertentangan sosial dan integrasi masyarakat.
            Pertentang sosial menurut saya adalah suatu yang terjadi didalam suatu lingkungan masyarakat. Dimana ada suatu kelompok yang tidak menykai kelompok lain, shingga menimbulkan suatu perselisihan diantara mereka. Banyak sekali pertentangan yang terjadi di dunia ini. Seperti perang irak yang tak kunjung selesai, dan kalau menelusuri indonesia contohnya GAM (gerekan aceh merdeka), PT. Freeport yang terjadi di papua. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pertentangan sosial.
            Sering kita temui keadaan dimasyarakat para anggotanya pada kondisi tertentu, diwarnai oleh adanya persamaan-persamaan dalam berbagai hal. Tetapi juga di dapati perbedaan-perbedaan dan bahkan sering kita temui pertentangan-pertentangan. Itulah sebabnya keadaan masyarakat dan negara mengalami kegoyahaan yang terkadang keadaan tidak terkendali dan dari situlah terjadinya perpecahaan. Sudah tentu sebabnya, karena ada perbedaan keinginan.
            Pertentangan sosial dapat di artikan sebagai suatu konflik yang terjadi pada masyarakat sehingga kelompok tertentu, misalnya pada kelompok etnis, kelompok agama, kelompok ideologi tertentu termasuk antara mayoritas dan minioritas. Perbedaan kepentingan sebenarnya merupakan sifat naluri disamping adanya persamaan kepentingan.

            Integrasi sosial adalah suatu yang di kendalikan, disatukan, atau dikaitkan satu sama lain dalam usur-unsur sosial atau kemasyarakatan. Suatu integrasi sosial diperlukan agar masyarakat tidak terpecah jika menghadapi berbagai tentangan yang timbul dalam lingkungan masyarakat itu sendiri. Menurut pandangan para penganut fungsionalisme struktur sistem sosial trintgrasi dalam suatu masyarakat di atas tumbuhnya kesepakatan antara sebagian besar anggota masyrakat tentang nilai-nilai kemasyarakatan yang bersifat mendasar. Dimana kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan bersifat konformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar